5 manfaat menulis jurnal yang wajib kamu tahu
"Dear readers, hope this message finds you well. Thank you a bunch for drooping by. ๐ I just want let you now that I'm writing in Bahasa Indonesia mostly so if you don't comfortable with Bahasa Indonesia, choose the language you're comfortable with by choosing the translating option on your left side. If you are viewing it with mobile, simply tap on the "three lines" on your left above corner. Happy reading!๐
Assalamu'alaikum teman-teman pembaca semua, semoga tulisan ini menemukan kalian dalam keadaan terbaik, aamiin. Pada kesempatan kali ini aku mau sharing tentang manfa'at journaling, yaaaa menulis jurnal banyak sekali manfa'atnya terutama untuk kesehatan mental kita.
Apa itu journaling/menulis jurnal?
Menulis jurnal adalah kegiatan mencatat pengalaman, pemikiran, perasaan, atau refleksi secara teratur dalam bentuk tulisan. Jurnal bisa bersifat pribadi (seperti diary) atau akademik (seperti jurnal penelitian) tergantung tujuannya. Nah yang akan aku share adalah menulis jurnal yang bersifat pribadi.
Tapi saya bukan penulis, bagaimana?
Teman-teman, menulis jurnal yang bersifat pribadi berbeda dengan menulis buku buat di publish yaa teman-teman. Justru jurnal adalah tempat yang paling aman untuk menuliskan apapun tanpa khawatir masalah diksi, tanda baca ataupun lainnya.
Apa aja sih manfaat menulis jurnal?
Yukkkk kita bahas beberapa manfaat menults jurnal di bawah ini!
1. Membantu mengelola emosi
Memahami diri sendiri dan bagaimana cara mengelola emosi merupakan salah satu hal yang sangat membantu kita daลam menjaga keseimbangan dan kesehatan mental kita.
Kenapa sih kita harus tau cara mengelola emosi kita?
Emosi jika tidak dikelola maka akan menjadi sesuatu yang bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang-orang di sekitar kita. Terpendamnya emosi bisa mengakibatkan tumpukan emosi dalam diri kita dan sangat berpotensi membawa ke arah depresi berat bahkan bisa kapan saja meledak dalam bentuk marah-marah, ngamuk, bahkan bisa membuat kita melakukan hal yang sangat membahayakan diri sendiri dan juga orang-orang yang kita cintai. Emosi adalah perasaan yang mana kita semua sebagai manusia pasti akan meraskan jadi apapun emosi yang kita rasa, baik itu marah, kecewa, sedih, dan perasaan-perasaan yang sering kali kita anggap sebagai perasaan negatif, semua itu lumrah kita rasakan sebagai respon terhadap semua hal yang terjadi, dan bukanlah sebuah kesalahan ketika merasakan semua itu. Menekan apa yang kita rasa karena berfikir bahwa rasa itu adalah rasa yang negatif malah justru akan membuat emosi tertumpuk dalam diri kita karena tidak tersalurkan dan akhirnya tanpa terasa akan menjejas kesehatan mental juga.
Bagaimana kalau kita tidak punya seseorang yang bisa kita percaya untuk berbagi cerita?
Menulis jurnal merupakan salah satu hal yang bisa kita lakukan daลam rangka mengelola emosi kita. Dari pengalaman aku yang juga secara kepribadian agak kesulitan untuk curhat apalagi menyangkut hal-hal yang sangat pribadi. Menuliskan emosi yang kita rasa dengan jujur tanpa takut being judged, tanpa khawatir tentang bahasa yang kita pakai yang mungkin tidak tersusun dengan baik, tulisan tangan kita yang mungkin kurang rapih, kita fokus ke mengekspresikan emosi dalam bentuk tulisan di tempat teraman yaitu journal kita pribadi, atau kita juga bisa pake buku diari yang secara perlahan akan meregulasi emosi kita tanpa menekannya karena dengan menuliskan apa yang kita rasa secara jujur, maka secara tidak langsung kita sudah meluahkan emosi yang kita punya dengan jujur dan membiarkan emosi kita "melewati" kita. Yaaaaa ibaratnya emosi itu adalah ombak di lautan, kita hanya bisa membiarkan ombak itu melewati kita dan yang kita harus lakukan adalah berusaha jangan sampai tenggelam. Melawan ombak justru akan membuat kita tenggelam dan hanyut.
2. Meredakan stress dan kecemasan
Buku jurnal buat aku adalah sahabat terbaik aku, yang mana aku bisa menuliskan segala hal yang terjadi on my daily life, sahabat yang siap sedia setiap saat untuk mendengar keluh kesah, sahabat yang ngga membandingkan masalah kita dengan masalahnya, sahabat yang faham bahwa kita hanya mau cerita aja bukan butuh nasihat ataupun tips dan ide untuk solve masalah dan kecemasan saat itu. Sahabat yang ngerti bahwa kita hanya mau didengarkan, sahabat yang memvalidasi apapun perasaan kita saat itu tanpa memberikan penilaian apapun. Just be there.
Kita bisa mulai dengan menuliskan beberapa kalimat saja secara rutin, akui secara jujur apa yang kita rasa. Diawal mungkin kita akan kesulitan untuk mencari kata-kata yang tepat atau harus mulai dari mana terutama kalau teman-teman pembaca semua memang not into writing. Tanyakan pada diri sendiri, apasih yang kita cemaskan? apa yang selalu bugging dalam kepala kita? lalu tulis secara gamblang, kalau marah tulis marah, kalau cemburu tulis cemburu. Kita tidak perlu kiasan dalam mengekspresikan diri kita di jurnal pribadi kita. Dengan begitu kita sudah meletakan beban berat dari pundak kita dan bisa mulai berfikir jernih.
3. Meningkatkan kesadaran diri (Self-wareness)
Menulis jurnal secara rutin bisa membantu kita mengenali patern kita sendiri. Pola dari hal-hal yang membuat kita ke-trigger secara emosi, pola kita dalam merespon masalah, pola waktu yang kita butuhkan dalam mengembalikan mood. Dengan begitu kita bisa mulai mengenali diri sendiri, menerima serta mencintai diri sendiri. Mengenali diri sendiri berarti kita punya kesadaran diri yang mana akan sangat membantu dalam kita bertumbuh dan mengambil keputusan.
4. Membantu menyusun tujuan dan prioritas
Apakah journaling hanya dilakukan ketika kita merasa sedih, terpuruk? tentu tidak dong heheheh. Ada yang namanya "gratitude journal" dimana setiap harinya kita menuliskan hal-hal yang kita syukuri, hal-hal yang membuat kita merasa gembira, dan juga hal-hal yang kita capai sekecil apapun itu. Gratitude journal membantu kita melihat sisi positif dan brsyukur dalam setiap harinya seberat apapun hari itu. Selain itu juga kita bisa menggunkan jurnal untuk menulis goals kita setiap harinya ini akan sangat membantu kita untuk melihat progress kita, membantu menyusun tujuan, dan juga membantu kita untuk mengedepankan hal- hal yang menjadi prioritas kita. Tidak perlu langsung membuat list yang panjang kok, kita mulai dari hal-hal yang achievable karena ini bukan hanya tentang sebanyak atau sebesar apa pencapaian kita tapi bagaimana kita bisa konsisten dalam setiap prosesnya, biarkan diri kita menikmati proses bertumbuh.
5. Sebagai Ruang Aman untuk Mengekspresikan diri
Cara mengekspresikan diri setiap dari kita memang berbeda. Ada yang dengan mudah berbagi cerita dan rencana kepada teman atau orang terdekat mereka namun ada juga yang kesulitan berekspresi secara verbal, aku termasuk yang memilih jalur menulis sebagai bentuk mengekspresikan diri baik dalam hal meregulasi emosi sampai ke curhat tentang harapan, tujuan, dan rencana masa depan. Menulis di jurnal adalah ruang aman tanpa perlu kata kiasan atau sensor.
Bingung harus mulai dari mana dan seperti apa? berikut aku sertakan tips dan teknik yang bisa teman-teman pembaca ikuti.
Tips agar journaling efektif:
Tulis secara rutin (tidak harus setiap hari, tapi konsisten).
Jujur pada diri sendiri, tidak perlu disensor.
Gunakan teknik seperti:
Gratitude journaling (tulis hal-hal yang disyukuri)
Stream of consciousness (tulis bebas tanpa sensor)
Prompt journaling (menjawab pertanyaan tertentu)
Menulis journal bisa pake hand-writing, tapi kalau teman-teman lebih suka teknik digital juga boleh kok.
Semoga bermanfaat buat teman-teman pembaca semua dan sampai jumpa di coretan berikutnya. Don't forget to keep loving yourself. ๐ Wassalamu'alaikum.
Comments
Post a Comment