Also read
Menjaga Jarak
- Get link
- X
- Other Apps
Apa kabar sahabat pembaca semuanya? semoga kalian dan kita semuanya senantiasa dalam keadaan terbaik walau saat ini kita semua sedang di uji dengan adanya wabah Corona yang menyerang dan menular dengan cepat dan ganas.
Lockdown dan social distancing sedang sangat popular saat ini. Nah kali ini aku ingin menulis sedikit sedikit tentang social distancing namun bukan tentang menjaga jarak untuk menghindari penyebaran virus yaa!! aku cuma mau berbagi tentang "menjaga jarak" sebagai satu metode yang sering aku gunakan ketika aku dalam keadaan emosi, tertekan, marah bahkan kadang ketika sedang memikirkan tentang suatu keputusan.
Lockdown dan social distancing sedang sangat popular saat ini. Nah kali ini aku ingin menulis sedikit sedikit tentang social distancing namun bukan tentang menjaga jarak untuk menghindari penyebaran virus yaa!! aku cuma mau berbagi tentang "menjaga jarak" sebagai satu metode yang sering aku gunakan ketika aku dalam keadaan emosi, tertekan, marah bahkan kadang ketika sedang memikirkan tentang suatu keputusan.
Aku sering memutuskan untuk menarik diri, terdiam dan memilih untuk berlalu, bukan aku penakut walau tidak dipungkiri rasa takut itu kadang datang menghampiri. lantas kenapa aku memutuskan untuk menarik diri dan memilih kesendirian? Aku butuh ruang dan kesendirian untuk bisa lebih dewasa dalam bersikap, berucap dan berprilaku.
Aku takut akan diriku sendiri, terkadang aku membaca tulisan yang menurutku sangat kasar dan tidak sopan dari orang yang kukenal maka hat ini pun seolah ingin menegur namun rasa marah sering menggiring kata-kata yang lebih kasar dari tulisan yang kubaca tersebut lalu apa bedanya aku dengan orang yang ingin aku tegur, akupun menjauh mencoba menahan diri dan memberi ruang kepada hati dan pikiran agar bisa berjalan beriringan.
Aku sering khawatir tentang keadaan hati ini, siapa yang tidak marah ketika mengetahui dirinya digosipkan? namun semakin maraknya pemahaman tentang kaidah "jangan khawatir ketika kita digosipkan karena itu berarti kita sedang ditransfer pahala oleh orang yang gossiping kita" sayangnya pemahaman ini sering kali membuat kita bersorak gembira, padahal taukah apa itu artinya? Artinya kita seolah berbahagia bahwa saudara kita sedang terjerumus ke dalam dosa ghibah. Rasa bahagia bahwa kita bakal dapat tranferan pahala sering kali membuat diri ini tidak bisa menahan diri untuk tidak membeberkannya di sosial media, yaaaa kurang sempurna kalau tidak diumumkan di status dan bagaimana kita biasa menulisnya? dengan cara menceritakan kembali tentang saudara kita yang kita anggap telah menggosipkan kita bahkan lebih ekstrim lagi "menusuk dari belakang". Aku pun menjauh dan berfikir, apa beda kita dengan orang yang membicarakan kita karena pada dasarnya kita pun berbuat hal yang sama yaitu ghibah.
Dan yang lebih aku takutkan ialah rasa iri dengan kesuksesan, kebahagiaan, pertemanan, kemenangan yang orang lain tunjukan baik dalam dunia nyata terlebih lagi di dunia maya yaitu Social Media. Menjaga jarak bukan karena aku sepenuhnya menarik diri, menjauh seolah tidak butuh siapapun, bukan, sering kalian lah yang aku khawatirkan, hati ini masih sering dikuasai nafsu, marah dan iri yang terkadang tidak beralasan. Maka dengan menjauhkan diri sebentar dari hiruk pikuk dunia maya dan juga segala hal yang bisa memicu getaran negatif aku bisa memberikan ruang dan waktu untuk hati dan pikiran ini berpikir lebih jernih, memilih dan memilah langkah yang lebih bijak, mengedepankan pemikiran tentang apa resiko dari langkah yang akan di ambil, mengesampingkan keinginan untuk melampiaskan amarah hanya untuk membuktikan kepada sebagian orang.
"Love yourself and take your ME -TIME to recharge yourself and be the better version of you"
Sekian dulu sahabat pembaca, jumpa lagi ditulisan selanjutnya Insha Allah.
Stay Safe Stay Healthy
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment