Kunjungan Singkat ke Queenscliff
Sehelai kain yang menutupi kepala ini pernah menumbuhkan keraguan dalam diri dan bukan hanya saat mengunjungi tempat-tempat di negara seperti Australia yang memang mayoritasnya non-muslim bahkan ditempat-tempat wisata di Singapore juga. Astagfirullah, apa yang terjadi dengan diri ini yang lebih khawatir akan pandangan makhluk?
Dan ternyata kenyataan menepis semua keraguan itu.
Sayangnya karena cuaca berubah drastis sekitar jam 2 sore akhirnya memutuskan untuk mengakhiri perjalanan. Iya, karena waktu itu Australia sedang terkena musibah kebakaran hutan yang menyebabkan sebagian kota tertutup asap tebal. Sempat menikmati makan siang di bagian atas tepi pantai, sempat khawatir pas mau mampir ke warung yang sepertinya cuma satu-satunya di daerah sekitaran sana, melihat sekeliling seolah aku manusia teraneh dengan pakaian tertutup. Namun ternyata MashaAllah mereka sangat ramah dan Alhamdulillah ngga usah ngulang-ngulang perkataan inggrisku juga hehehe. Nah dibawah ini bangunan Museum, Fort Queenscliff Museum.
Tidak sempat melihat lebih jauh karena waktu yang sangat terbatas jadi hanya melihat dari bagian luar saja dan semua tempat yang kukunjungi aku tempuh dengan jalan kaki, menelusuri tepi pantai karena mereka berderetan. Kendala transportasi umum yang terbatas memang menjadikan tempat yang bisa dikunjungi juga terbatas tapi jangan khawatir dengan hanya menelusuri tepian pantai juga bisa membawa kita ke tempat-tempat yang indah.
ohh yaaa Salam semua sahabat pembaca! ma'af langsung nyelonong aja hehe. Semoga kalian dan kita semua ada dalam keadaan terbaik. Nah sahabat pembaca semua kali ini aku mau share tentang kunjunganku ke salah satu kota kecil di Victoria yaitu kota Queenscliff. Perjalanannya sih udah beberapa bulan lalu namun karena satu dan lain hal, baru bisa cerita sekarang.
Queenscliff ialah Kota kecil di semenanjung Bellarine di sebelah selatan Victoria, Australia. Selatan Swan Bay di pintu aasuk Port Philip. Seperti halnya Portsea, Queenscliff juga dikelilingi pemandangan pantai yang indah.
Selama kunjungan ke Australia kami tingal di daerah Portsea jadi untuk pergi ke Queenscliff aku harus naik ferry "Ahhh ngga jauh beda dengan Singapura-Batam" pikirku. Perjalanan menggunakan ferry memang bukan yang pertama kali buatku namun karena ini solo travel di negara yang mana bukan bagian dari Asia Tenggara, sempat khawatir bagaimana kalau proses pembelian tiket dan yang lainnya susah secara aku sendirian dengan Bahasa Inggris yang pas-pasan, dengen outfit ter-aneh mungkin buat mereka karena waktu itu musim panas. Tapi kupikir bukankah selama ini semua baik-baik aja meskipun semua harus sendirian, aku pun meng-iyakan tawaran mereka. Paginya mereka antar aku ke pelabuhan Sorrento karena ini daerah semenanjung yang lumayan jauh dari kota dan hanya ramai pas waktu summer holiday jadi tidak ada kendaraan umum. Akupun jalan menuju tempat pembelian tiket seraya mencoba mengingat semua petunjuk dan pesan agar tidak nyasar ataupun ketingglan ferry (dalam bayanganku ferrynya berjajar seperti di Harbour front). To my surprise prosesnya tidak bertele-tele, secara dari muka udah bisa dipastikan aku bukan warga lokal namun mereka tidak menanyakan paspor ataupun dokumen lainnya walau bisa dipahami karena ini perjalnan antar-kota bukan antar-negara, ferry pun tidak berjajar seperti yang aku bayangkan, kita naik ferry yang datang setelah semua penumpang turun tapi karena tidak berdesakan dan semua penumpang mengikuti aturan ketertiban maka tidak makan waktu lama. Dibawah ini ialah pemandangan di pelabuhan Sorrento.
Untuk info tentang ferry bisa kunjungi laman web mereka di www.searoad.com.au
untuk 2 ways tiket harganya $26, lebih murah dari perjalanan ferry ke Batam. 3 tingkat dan paling bawah ialah tempat kendaraan, jadi bagi yang mau bawa kendaraan biar gampang untuk menelusuri kota Queenscliff juga bisa (kendaraan umum di sana tidak banyak seperti tempat pariwista di Indonesia). Tingkat 2 buat yang ingin menikmati keindahan laut ditemani secangkir kopi ataupun teh nah disini tempatnya, sedangkan tingkat teratas buat yang suka duduk dalam ruang terbuka menikmati angin laut sekaligus menikmati pemandangan laut yang membiru.
Kalau aku lebih suka di tingkat paling atas ini, seolah berada di kebebasan level teratas hehe, menikmati deburan air yang diterjang oleh kapal, burung seagull berterbangan bebas di atas permukaan air. Memandangi birunya laut yang seolah tak bertepi menghadirkan suatu perasaan yang aku sendiri tidak bisa mengungkapnya, mungkin karena kesendirian seolah sudah menjadi teman karibku.
Sesampainya di pelabuhan Queenscliff kita juga bisa naik ke Observation Tower yang berjarak tidak jauh dari pelabuhan bahkan bisa dibilang masih satu tempat.Dengan ketinggian kurang lebih 40 meter dan 360 derajat sudut pandang Queenscliff dan sekitarnya
Tidak sempat melihat lebih jauh karena waktu yang sangat terbatas jadi hanya melihat dari bagian luar saja dan semua tempat yang kukunjungi aku tempuh dengan jalan kaki, menelusuri tepi pantai karena mereka berderetan. Kendala transportasi umum yang terbatas memang menjadikan tempat yang bisa dikunjungi juga terbatas tapi jangan khawatir dengan hanya menelusuri tepian pantai juga bisa membawa kita ke tempat-tempat yang indah.
Nahhhh sampai sini dulu yaaa sahabat pembaca semua, InshaAllah kita jumpa lagi di tulisan berikutnya. jangan lupa aku sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun supaya bisa menulis lebih baik lagi lohh. Sampai jumpa pembaca semua!!!
Good
ReplyDelete